Kadang-kadang, kita memang tak bisa menolak godaan untuk menikmati gurihnya kentang goreng atau burger dengan lelehan keju dan mayones. Aromanya saja sudah membuat air liur Anda menetes. Maka, sesekali menikmati junk food sih tak masalah. Yang jadi masalah jika Anda menjadikan "makanan sampah" ini sebagai makanan sehari-hari.
Menurut Jim White, RD, pemilik Jim White Fitness and
Nutrition Studios di Virginia Beach, VA, makanan seperti karbohidrat dari
tepung pati, cookies dalam kemasan, keripik kentang, minuman bersoda yang
manis, serta burger dan kentang goreng, tidak hanya menambah lapisan lemak di
dalam tubuh. Jenis makanan ini juga dapat menimbulkan gangguan fisik yang
membuat Anda merasa tidak nyaman. Terlalu banyak mengonsumsi junk food paling tidak akan
menghasilkan efek samping sebagai berikut:
Efek
buruk junk food ternyata tak cuma
pada berat badan, tetapi juga pada wajah. Gula, lemak trans (yang biasanya
digunakan untuk memperpanjang masa berlaku beberapa makanan kemasan), dan
tepung, bisa menyebabkan insulin melonjak naik dan memicu peradangan. Reaksi
kimia yang terjadi ketika molekul gula menyerang protein atau lemak jenuh ini
mempercepat proses penuaan, dengan cara menonaktifkan antioksidan di dalam
tubuh. Anda pun menjadi rentan terhadap kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari,
dan membuat wajah lebih cepat keriput.
Roti
tawar, nasi, dan produk-produk lain yang berbahan dasar tepung pati, dapat
menyebabkan sembelit karena kandungan seratnya yang rendah. Padahal, serat
berfungsi menggerakkan segala sesuatu melalui tubuh. Jika Anda mengalami
dehidrasi, kondisi sembelit akan semakin parah. Jangan tanya akibatnya jika
Anda mengimbangi makanan ini dengan minuman seperti soda.
3. Mulas
Konsumsi
junk food yang terlalu banyak bisa
memicu gangguan asam lambung. Makanan yang tinggi kadar lemak jenuhnya butuh
waktu lebih lama untuk dicerna. Ketika burger atau kentang goreng yang Anda
nikmati semalam sebelum dicerna sepenuhnya pada pagi hari, kelebihan asam
lambung bisa terdorong naik ke kerongkongan ketika tiba waktu makan
selanjutnya. Anda pun jadi merasa mual dan mulas.
Makanan
saja sebenarnya tidak menyebabkan munculnya gejala premenstrual syndrome atau
PMS. Ada sumber-sumber lain yang membuatnya lebih parah. Misalnya, gula dan
pati, yang menyebabkan insulin naik dan turun dengan cepat. Hal ini akan
memengaruhi senyawa kimia dalam otak dan bisa memperburuk mood swing yang Anda
alami. Begitu pula dengan minuman. Kopi di gerai kopi yang diberi tambahan
aneka pemanis akan memberikan efek paling parah ketika hormon-hormon Anda
bergolak akibat efek dari kombinasi gula dan kafein.
Anda
pernah mengalami sakit kepala setelah berturut-turut mengonsumsi makanan yang
serba gurih dan berlemak? Rasa sakit ini dipicu oleh tyramine, bahan kimia yang
terbentuk dalam pemecahan protein
tertentu pada pewarna makanan dan nitrat (seperti yang terdapat pada hot dogs
dan daging olahan lain). Para ahli mengatakan bahan-bahan ini meningkatkan
aliran darah ke otak, menyebabkan perubahan pembuluh darah yang menimbulkan
rasa sakit. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda lebih cermat mengamati jajanan Anda.
Jauhi makanan yang memiliki warna yang tidak alami.
6. Bad mood
Berbagai
studi menunjukkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi junk food cenderung akan mengalami depresi. Paling tidak, ketika
Anda mengudap makanan yang kurang sehat, Anda akan merasa kacau. Ketika Anda
merasa tubuh kurang nyaman, mood Anda pun akan terganggu dan ikut menjadi kacau.
7. Kembung
Berbagai
makanan olahan yang digunakan pada junk
food mengandung kadar sodium yang tinggi. Sodium sendiri merupakan penyebab
utama perut kembung. Hal ini disebabkan karena sodium mengatur jumlah darah
dalam pembuluh darah, dan sifatnya mengikat air. Asupan sodium yang tinggi akan
menarik air dari sel-sel Anda, menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan
sebagai kompensasinya. Minuman soda diet akan membuat kondisi Anda semakin
parah, karena gelembung (yang mengandung udara) dan pemanis buatan (yang
menyebabkan gas) sama-sama memicu kembung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar